Kapan Malam Lailatul Qadar 2025? Ini Penjelasannya

oleh -1062 Dilihat
Foto: Ilustrasi Malam Lailatul Qadar
banner 728x90 banner 728x90

Laporan: Alpian Patria Jaya

OKUSELATANREPOR.COM – Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang istimewa di bulan Ramadan. Malam ini disebut malam seribu bulan.

Terdapat banyak keutamaan di malam Lailatul Qadar yang bisa diraih umat Islam.

Peristiwa Lailatul Qadar tercatat dalam Al-Qur’an dalam surah Al Qadr ayat 1-5:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (QS. Al Qadr: 1-5).

Merujuk buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukron Maksum, ada dua makna penting Lailatul Qadar. Pertama, qadar atau qadr artinya ketentuan Tuhan yang berkaitan dengan hidup dan mati, suka dan duka, sehat dan sakit. Inilah malam ketika Tuhan menetapkan takdir bagi umat manusia.

Kemudian qadr juga memiliki arti kemuliaan, keagungan. Lailatul Qadar artinya malam keagungan, malam kemuliaan. Karena disebutkan sebagai malam mulia, maka umat Islam dianjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadar.

Kapan Malam Lailatul Qadar 2025?

Dalam buku Panduan Ibadah Puasa Wajib dan Sunnah karya H. Ahmad Zacky, disebutkan bahwa waktu Lailatul Qadar hanya diketahui Allah SWT.

Tidak ada dalil yang menyebutkan secara gamblang tentang terjadinya malam Lailatul Qadar. Namun, melalui hadits Rasulullah SAW menjelaskan tanda dan cirinya. Rasulullah SAW menyebutkan Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan Ramadan.

Disebutkan dalam sebuah riwayat, “Rasulullah SAW mengabarkan kepada kami tentang Lailatul Qadar, beliau bersabda:

Dia (Lailatul Qadar) di bulan Ramadan di puluhan yang akhir yaitu malam 21, 23, 25, 27 atau malam 29, atau di akhir malam Ramadan. Barang siapa mengerjakan bangun untuk beribadah pada malam itu karena iman dan mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR Ahmad)

Kemudian dalam hadits lain yang diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang Lailatul Qadar. Lalu beliau bersabda, “Dalam bulan Ramadan inilah pada sepuluh malam terakhir, sesungguhnya malam ganjil itu pada malam 21, 23, 25, 27, dan 29, atau pada malam terakhir dalam bulan Ramadan. Barang siapa bangun (salat) pada malam itu dengan iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Di antara tanda-tandanya adalah bahwa malam itu keadaannya terang, tenang, sunyi, tidak panas, dan tidak dingin, seolah-olah di situ ada bulan bercahaya, tidak ada bintang yang dilemparkan pada malam itu hingga pagi. Termasuk tanda-tandanya pula bahwa sesungguhnya pada pagi hari itu, matahari akan terbit, cahayanya tidak menyengat bagaikan bulan purnama. Pada hari itu, Allah mengharamkan setan keluar bersamanya.” (HR Ahmad dan al-Baihaqi).

Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam mengintai malam Lailatul Qadar. Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang ingin mengintai malam Lailatul Qadar hendaklah ia mengintai pada malam dua puluh tujuh.” (HR Ahmad)

Imam Syafi’i berpendapat malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21 dan 23 Ramadan. Al-Ghazali berpendapat, Lailatul Qadar diketahui dari hari pertama bulan Ramadan. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar adalah malam ke-27 Ramadan.

Berikut rincian rumusan malam Lailatul Qadar menurut pendapat Imam Ghazali:

Apabila awal Ramadan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.

Apabila awal Ramadan jatuh pada hari Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.

Apabila awal Ramadan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.

Apabila awal Ramadan jatuh pada hari Kamis, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.

Apabila awal Ramadan jatuh pada hari Sabtu, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.

Merujuk buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya karya R. Syamsul B., banyak di antara para ulama ahli tasawuf yang telah membuktikan malam Lailatul Qadar melalui rumusan ini.

Rumusan ini bukanlah teks hadits, tetapi pendapat para ulama dan ahli tasawuf. Sejatinya, malam Lailatul Qadar memang merupakan rahasia Allah SWT.

Wallahu a’lam. (**)

banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *